Tinjauan Historis Teori Penyatuan Agama Dan Beberapa Kasus Yang Berkaitan Dengannya
TINJAUAN HISTORIS TEORI PENYATUAN AGAMA DAN BEBERAPA KASUS YANG BERKAITAN DENGANNYA (1)
Oleh
Syaikh Bakr bin Abdullah Abu Zaid
Teori ini sebenarnya berasal dari Yahudi dan Nasrani. Teori ini tergolong baru, yang disebarkan lewat selogan dan kegiatan-kegiatan dalam segala bidang untuk menyeret kaum muslimin keluar dari Islam. Namun di kalangan Yahudi dan Nasrani teori ini tergolong lama dan termasuk salah satu bentuk strategi mereka dan salah satu bentuk permusuhan mereka terhadap Islam dan kaum muslimin.
Kalau ditinjau dari lintasan sejarah, teori ini telah melampui empat era.
KEMUNCULANNYA PADA ERA RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM.
Allah Subhanahu wa Ta’ala menjelaskan hal itu dalam kitabnya, bahwa Yahudi dan Nasrani senantiasa berupaya memurtadkan kaum muslimin dari Islam dan mengembalikan mereka kepada kekafiran. Bahwasanya mereka senantiasa membujuk kaum muslimin kepada agama Yahudi dan Nasrani. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
“Sebagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka ma’afkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintahNya. SesungguhNya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu” [Al-Baqarah/2 : 109]
Dalam ayat lain Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
وَقَالُوا لَنْ يَدْخُلَ الْجَنَّةَ إِلَّا مَنْ كَانَ هُودًا أَوْ نَصَارَىٰ ۗ تِلْكَ أَمَانِيُّهُمْ ۗ قُلْ هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ﴿١١١﴾بَلَىٰ مَنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَلَهُ أَجْرُهُ عِنْدَ رَبِّهِ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
“Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata : ‘Sekali-kali tidak akan masuk Jannah kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi dan Nasrani. Demikian itu (hanya) angan-angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah : “Tunjukkan kebenaranmu jika kamu adalah orang-orang yang benar”. (Tidak demikian) dan bahkan barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala di sisi Rabb-nya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati” [Al-Baqarah/2 : 111-112]
Dalam ayat lain Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
“Dan mereka berkata : ‘Hendaklah kamu menjadi penganut agama Yahudi atau Nasrani, niscaya kamu mendapat petunjuk’, Katakanlah : ‘Tidak, melainkan (kami mengikuti) agama Ibrahim yang lurus. Dan bukanlah dia (Ibrahim) dari golongan orang musyrik” [Al-Baqarah/2 : 135]
Demikianlah pula dalam beberapa ayat lainnya yang sering dibaca oleh kaum muslimin, berisi peringatan terhadap bahaya Yahudi dan Nasrani serta golongan lainnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
“Dan janganlah kamu campuradukan yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui” [Al-Baqarah/2 : 42]
Dalam tafsir Ibnu Jarir berkenaan dengan ayat berbunyi : “Dan janganlah kamu campuradukkan yang hak dengan yang batil”. Imam Mujahid berkata : “Janganlah kamu campuradukkan antara agama Yahudi dan Nasrani dengan Dienul Islam”.
Dalam tafsir Ibnu Katsir masih berkenan dengan ayat di atas Qatadah berkata : “Janganlah kamu campuradukkan agama Yahudi dan Nasrani dengan dien Islam, karena sesungguhnya dien yang diridhai di sisi Allah hanyalah Islam. Sedang Yahudi dan Nasrani adalah bid’ah bukan dari Allah.
Tafsir ini merupakan khazanah fiqh yang sangat agung dalam memahami kitabullah.
Kemudian usaha penyebaran teori ini tertahan untuk beberapa waktu, hingga berakhirnya tiga kurun yang utama, yakni zaman Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sahabat dan tabi’in.
[Disalin dari kitab Al-Ibthalu Linazhariyyatil Khalthi Baina Diinil Islaami Wa Ghairihii Minal Adyan, edisi Indonesisa Propaganda Sesat Penyatuan Agama, Oleh Syaikh Bakr bin Abdillah Abu Zaid, Terbitan Darul Haq]
Artikel asli: https://almanhaj.or.id/707-tinjauan-historis-teori-penyatuan-agama-dan-beberapa-kasus-yang-berkaitan-dengannya.html